|
Grand Zamzam |
Dari Kamar Hotel Kita Bisa Langsung Memandang Masjidil Haram.
BERUNTUNGLAH jamaah haji khusus (ONH Plus-Red) yang musim haji tahun ini
bisa menempati Hotel Zam-zam Tower (Buruj Zam-zam). Hotel termegah yang
ada di Kota Makkah saat ini. Menurut pengamatan saya, dalam proyek
perluasan halaman Masjidil Haram seluas 360.000 meter persegi, hanya ada
tiga bangunan yang jaraknya berdekatan dengan Masjidil Haram.
Jaraknya mungkin hanya satu hingga lima meter saja dari pelataran Haram.
Yaitu Istana Raja di Jabal Qubaisy di arah timur Masjidil Haram, Hotel
Hilton dan Hotel Darul Al-Tauhid di arah barat. Sayangnya saya tidak
bisa mendapatkan informasi Biro Penyelenggara Haji Khusus mana yang
menempati hotel yang belum jadi seluruhnya itu.
Kemegahan towernya sangat mengagumkan. Menjulang tinggi dengan 70 lantai
di atas tanah seluas 70.000 meter persegi. Dari gedung yang dilengkapi
berbagai peralatan canggih ini, kita dapat menyaksikan kegiatan jamaah
yang sedang tawaf di Kakbah. Usai tawaf para jemaah dapat pula
berbelanja di Zam-zam Tower. Selain menjadi Hotel Gedung Wakaf Malik
Abdul Aziz ini juga dijadikan apartemen mewah.
”Muga-muga dalam waktu dekat kita bias kembali ke Tanah Suci dan
menempati Zam-zam Tower ini, amin,” kata KH SyamÃani dari Pekalongan .
Saat ini pusat perbelanjaan mewah yang berdekatan dekat Masjidil Haram
adalah Bin Dawood yang ada di lantai dasar Hotel Hilton.
Ganti Rugi
Dalam rangka perluasan halaman Masjidil Haram seluas 360.000 meter
persegi itu, kabarnya Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan dana
mencapai 60 Triliun real. Ini baru untuk ganti untung tanah. Belum lagi
biaya untuk membangun dan menata kembali kawasan Masjidil Haram.
”Di Saudi tidak ada ganti rugi, yang ada ganti untung. Sebab mereka yang
tergusur hotel dan tanahnya untuk perluasan malah untung tidak rugi.
Tidak seperti di Indonesia,” kata Mukhlisin sambil tertawa.
Sejumlah gedung dan hotel, sampai musim haji tahun ini sudah lenyap
alias rata dengan tanah. Terlebih, wilayah Pasar Seng dari sebelah utara
sampai sebelah barat daya: wilayah Gazzah, Raqubah (Pasar Seng),
Gararah, Falaq Syamiyah dan Jabal Hindi.
Pemerintah Arab Saudi tak pernah berhenti membangun infrastruktur untuk
melayani tamu-tamu Allah setiap tahunnya. Dari pembenahan fasilitas
Masjidil Haram, Masjid Nabawi, jalan-jalan layang dan juga hotel-hotel
bertingkat di sekitar tanah Haram terus digalakan.
Menurut Mukhlisin, setelah Grand Zam-zam Tower jadi akan dilanjutkan
dengan penataaan kawasan di Masjidil Haram.
Nantinya kemegahannya tidak kalah dengan New York dan London.
Menurutnya, Raja Abdullah ingin mengikuti apa yang telah dilakukan
kakaknya Raja Fahd. Jika kakaknya telah membangun berbagai fasilitas
sehingga Masjidil Haram dan sekitarnya menjadi megah, maka dia ingin
berbuat yang sama, kalau bisa lebih dari itu.
Makanya sejak Februari lalu kawasan sekitar Masjidil Haram dihancurkan.
Pasar Seng yang terkenal bagi masyarakat Indonesia diratakan dengan
tanah. Hotel-hotel megah termasuk Hotel Sheraton Makkah juga dirobohkan.
Selain stan-stan di Pasar Seng, toko-toko yang berjajar di sepanjang
depan pintu Al-Fatah juga bernasib sama: ikut dibongkar. Itu yang
membuat tempat-tempat belanja murah meriah kian berkurang. Bahkan,
tahalul (potong rambut) di sekitar bukit Marwah sudah tidak ada lagi
barber shop. Khusus untuk tahalul, para tukang cukur rambut boyongan di
belakang Hotel Darul Al-Tauhid.
Toko-toko yang tersisa hanyalah yang berada di barat Masjidilharam.
Tepatnya, di sekitar Zam-zam Tower, Hotel Hilton, dan terminal baru yang
berada di kiri Hilton. Toko itu berdiri di kanan dan kiri jalan menuju
masjid. Segala macam barang dijual di sana. Mulai cenderamata,
perlengkapan salat, pakaian, hingga barang elektronik.
Meski Pasar Seng digusur, jamaah haji dan umrah jangan khawatir gak bias
beli oleh-oleh, Jamaah bisa memilih belanja di pagi buta. Tepatnya,
setelah bubaran salat Subuh. Lokasi belanja itu berada di tengah jalan
antara Hotel Hilton dan Zam-zam Tower. Berbagai barang digelar di atas
alas sekadarnya dan gerobak. Barang-barang buatan China tampak
mendominasi. Mulai elektronik seperti jam tangan hingga songkok dan
tasbih.
Tapi kalo boleh menyarankan, konsentrasilah dulu menghadapi puncak haji
yaitu hari "H" wukuf di Arafah yang tinggal beberapa hari lagi.
Perbanyak ibadah dan kurangi kegiatan yang kurang bermanfaat.
Mudah-mudahan menjadi haji mabrur, amin. (Agus fathuddin Yusuf-60)